Sabtu, 10 September 2016

5 Langkah Menanam Tomat, Langkah 4 Yang Sering Dilupakan

Cara Menanam Buah Tomat - Buah tomat menjadi salah satu jenis sayuran yang sudah sangat akrab dengan lidah orang Indonesia, sangat kurang rasanya jika tidak ada tomat saat membuat sayur atau sambal.

Kehadiran Buah tomat memberikan cita rasa sendiri pada masakan, baik masakan tradisional maupun masakan modern.

Buah tomat tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk bahan masakan saja, buah yang satu ini bisa digunakan untuk perawatan perawatan kecantikan wajah. Banyaknya kandungan vitamin dan antioksidan dalam buah tomat menjadikan buah ini sangat digemari masyarakat.

Sayuran, Pertanian, Cara menanam tomat yang benar, cara budidaya tomat agar berbuah banyak, tanaman tomat, Tomat, Cara melakukan perawatan tanaman tomat,


Untuk membudidayakan tanaman tomat juga terbilang cukup mudah, tanaman yang satu ini cukup baik adaptasinya terhadap lingkungan. Jika Anda berminat untuk berkebun tomat, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini.


1. Menyiapkan Lahan Tanam

Sayuran, Pertanian, Cara menanam tomat yang benar, cara budidaya tomat agar berbuah banyak, tanaman tomat, Tomat, Cara melakukan perawatan tanaman tomat,

Persiapan lahan untuk menanam tomat dilakukan dengan tujuan agar tanah gembur dan mampu untuk memberikan nutrisi pada tanaman tomat.

Jika Anda ingin menanam tomat pada kebun, maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pembajakan menggunakan traktor atau menggunakan bajak sapi.

Setelah dibajak, tanah digemburkan dengan menggunakan cangkul. Pada saat penggemburan ini dilakukan juga pembentukan tegalan.

Tegalan ini berfungsi untuk menjaga agar tanaman tomat tidak tergenang air dan juga berfungsi mengatur drainase air.

Ukuran tegalan dapat dibuat dengan lebar sekitar 80 - 100 cm, ketebalan 20 - 25 cm, serta panjang menyesuaikan ukuran lahan Anda.

Buatlah tegalan serupa disebelah tegalan pertama dengan jarak 40 cm.

Taburkan pupuk kandang secara merata pada permukaan tegalan.

Jika Anda memiliki modal lebih, Anda dapat melapisi tegalan dengan pelatik mulsa yang berfungsi untuk mengurangi pertumbuhan rumput.

Jika Anda ingin menanam tomat pada polybag, maka Anda harus mengisi polybag dengan tanah subur dan gembur terlebih dahulu.

Tanah yang diisikan ke polybag juga bisa dicampur dengan pupuk kandang dan serbuk gergaji.

Sampai dengan langkah ini, Anda sudah melakukan persiapan yang baik untuk mendapatkan tanaman tomat yang subur dan dapat berbuah banyak.

2. Menyiapkan Bibit dan Melakukan Penyemaian


Langkah kedua dalam budidaya tomat ini juga perlu dilakukan dengan tekun ya Pembaca,, karena langkah ini akan menentukan kualitas tanaman tomat Anda.

Untuk menyiapkan bibit tomat yang berkualitas dimulai dengan pemilihan buah tomat berkualitas yang akan dijadikan sebagai bibit.

Buah tomat yang akan dijadikan sebagai bibit harus diambil dari buah tomat yang benar-benar matang dan memiliki kualitas baik.

Kualitas baik ditunjukkan dengan bentuknya yang sempurna dan ukurannya cukup baik.

Jika Anda ingin membuat bibit sendiri, maka ambillah buah tomat pada periode buah ke 2. Buah periode pertama biasanya ukurannya akan besar dengan bijinya memiliki bulir yang besar. Buah yang terakhir akan memiliki ukuran buah yang relatif kecil dengan bilir bijinya banyak sehingga ukuranyya kecil.

Buah tomat yang akan Anda jadikan bibit dibelah dan diambil biji-bijinya, keringkan dengan cara menjemur agar tidak ada daging buah yang tersisa pada bijinya.

Setelah biji-biji tomat sudah disiapkan, langkah selanjutnya adalah dengan membuat semaian.

Buatlah media semai dengan menggemburkan tanah dan dibentuk tegalan, ukuran tegalan cukup 1 m x 2 m jika Anda menanam dalam jumlah banyak. Jika Anda menanam daam jumlah sedikit cukup 1m x 1m.

Seperti halnya untuk menyiapkan lahan tanam, media semaian juga harus ditaburi dengan pupuk kandang secara merata. Akan lebih baik jika pemberian pupuk sembari diaduk-aduk dengan cangkul agar lebih merata.

Setelah lahan siap, langkah selanjutnya adalah menaburkan biji-biji tomat secara merata ke media semai. Kemudian taburkan tanah dengan lapisan yang tipis saja untuk menutupi bulir-bulir biji tomat.

Untuk menahan biji tomat yang disemai dari kucuran hujan atau air siraman, buatlah penutup dengan membuat para-para dengan jarak 0.5 meter dari permukaan semaian.

Para-para diberi dedaunan atau paranet untuk menjaga kelembaban media semai dan menjaga air hujan langsung mengenai biji tomat.

Lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari secara rutin agar kelembabannya terjaga, penyiraman dilakukan sampai bibit tomat siap dipindahkan ke lahan tanam permanen yang sudah Anda siapkan sebelumnya.

3. Pemindahan Bibit Semaian Ke Lahan Tanam


Pemindahan bibit tomat ke lahan tanam permanen dilakukan setelah bibit tomat sudah memiliki tinggi sekitar 15cm atau usia pembibitan sekitar 30 - 40 hari sejak semai.

Penanaman tomat sebaiknya dilakukan pada sore atau pagi hari, hal ini bertujuan agar bibit tomat tidak layu terkena terik matahari.

Sebelum bibit dicabut dari lahan semaian, sebaiknya siram terlebih dahulu agar pada saat pencabutan bibit tidak mengakibatkan akar terputus.

Penanaman dilakukan dengan jarak 50 cm x 70cm. Jika Anda menggunakan mulsa, maka Anda harus membuat lubang terlebih dahulu.

Setelah penanaman dilakukan perlu disiram untuk menjaga agar tanah tetap lembab sehingga bibit tomat tidak layu.


4. Melakukan Perawatan Pada Tanaman Tomat


Sayuran, Pertanian, Cara menanam tomat yang benar, cara budidaya tomat agar berbuah banyak, tanaman tomat, Tomat, Cara melakukan perawatan tanaman tomat,

Perawatan memegang peranan penting juga terhadap keberhasilan dalam budidaya tomat, perawatan sangat diperlukan untuk menjadikan tanaman tomat tumbuh dengan subur dan mendapatkan nutrisi untuk mengeluarkan banyak buah.
Perawatan juga bisa menjadikan tanaman tomat Anda menjadi tanaman organik atau non organik itu semua tergantung Anda menggunakan pemupukan jenis apa.
Beberapa perawatan yang biasa dilakukan dalam membudidayakan tomat adalah sebagai berikut:
a. Pemupukan Pada Tanaman Tomat
Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik jika Anda menginginkan tanaman tomat organik.
Namun jika Anda ingin menanam tomat non organik maka pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk kimia.
Pemupukan dengan pupuk kimia dilakukan pada usia satu minggu berikan campuran urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 sebanyak 1-2 gram per tanaman. Kemudian setelah umur 2-3 minggu berikan kembali urea dan KCl sebanyak 5 gram per tanaman. 
Bila pada umur lebih dari 4 minggu tanaman masih terlihat kurang gizi berikan urea dan KCl sebanyak 7 gram per tanaman. Perhatikan, pemberian urea dan KCl jangan sampai mengenai tanaman karena bisa merusak tanaman tomat Anda. 
Berikan jarak 5-7 cm dari tanaman 
b. Penyiangan Rumput
Penyiangan rumput liar dilakukan jika Anda tidak menggunakan pelatik mulsa, jika Anda menggunakan mulsa pertumbuhan rumput dapat ditekan.
Pembersihan bertujuan untuk membasmi gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman tomat Anda..
c. Pembuatan Ajir
Pohon tomat rentan ambruk terutama jika terkena angin yang kencang, untuk menghindari hal tersebut sebaiknya beri tiang penopang (ajir).
Ajir dapat dibuat dari bambu yang dibelah-belah..
Tancapkan ajir dekat dengan pohon tomat, dan ikanlah pohon tomat ke tiang ajir...pengikatan jangan terlalu kencang agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman tomat..
d. Pembasmian Hama

Beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya tomat antara lain, ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah. 
Apabila serangannya parah, hama dan penyakit tersebut bisa disemprot dengan pestisida. Gunakan obat pembasmi hama secara bijak,sesuaikan dengan takaran yang tertera pada label. Apabila tomat yang akan digunakan untuk pasar organik, sebaiknya menggunakan pembasmi hama yang berbahan alami.
e. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit tomat yang mati setelah ditanam, atau bibit yang memiliki pertumbuhan yang kurang.
Penyulaman dilakukan secepatnya jika sudah ada indikasi tanaman mati, sehingga bibit hasil sulaman dapat mengejar petumbuhan tomat awal.
f. Penyiraman
Pemberian air sangat mendukung pertumbuhan tanaman tomat Anda, pohon tomat memerlukan air yang banyak namun tidak berlebihan.
Lakukan penyiraman secukupnya pada pagi dan sore hari, namun saat kondisi musim hujan penyiraman dapat dikesampingkan...
5. Masa Panen Tomat
Sayuran, Pertanian, Cara menanam tomat yang benar, cara budidaya tomat agar berbuah banyak, tanaman tomat, Tomat, Cara melakukan perawatan tanaman tomat,
Masa panen tanaman tomat berkisar antara 3-4 bulan setelah tanam, tanda-tanda buah tomat siap panen ditunjukkan dengan adanya perubahan warna. Buah tomat menguning
Lakukan pemetikan buah tomat pada pagi dan sore hari agar buah tidak cepat layu,,

Itulah 5 langkah cara menanam tomat, biasanya yang sering dilupakan adalah bagaimana cara melakukan perawatan pada tanaman tomat yang baik dan benar sehingga tanaman tomat kekurangan nutrisi.. Mari untuk membudidayakan tanaman tomat dan tanaman lainnya seperti menanam cabe rawit agar dapat menunjang perekonomian Indonesia serta budayakan menanam untuk menjadikan bumi tetap hijau....

Minggu, 04 September 2016

5 Cara Merawat Cabe Rawit Yang Jarang Dilakukan Petani

Cara Merawat Cabe Rawit Yang Benar- Jika Anda sudah membaca artikel sebelumnya tentang Bagaimana cara menanam cabe rawit, sekarang giliran Anda harus tahu cara yang tepat merawat tanaman cabe rawit agar dapat tumbuh subur dan berbuah maksimal.

Perawatan pada pohon cabe yang ditanam harus dilakukan dengan telaten dan perlu dipahami dengan benar tata cara perawatan yang sesuai dengan jenis cabai yang ditanam. Anda tidak akan mendapatkan tanaman cabe yang mampu menghasilkan buah yang banyak jika Anda tidak memahami caranya.

Cabe Rawit, Sayuran, Cara merawat cabe rawit, cara membasmi hama pada tanaman cabe, cara pemupukan dan dosis pada budidaya cabe,


Pada Artikel kali ini akan dibahas mengenai beberapa perawatan cabai rawit yang jarang dilakukan oleh petani.


1. Melakukan Penyiangan


Tanaman cabe yang sudah ditanam harus dihindarkan dari tanaman liar yang dapat mengganggu perkembangan pohonnya, semak-semak yang tumbuh harus rajin dibersihkan.

Anda perlu melakukan pembersihan rumput yang ada secara manual, jangan menggunakan obat pembasmi rumput. Penggunaan obat pembasmi rumput pada saat umur tanaman masih kecil akan dapat berdampak tidak baik pada perkembangannya.

Gunakan cangkul atau peralatan manual lainnya untuk membersihkan rerumputan, bersihkan secara teratur agar pertumbuhan rumput tidak mengalahkan pertumbuhan cabai.

Pemakaian pelastik mulsa juga bisa menjadi solusi agar rumput liar tidak tumbuh disekitar tanaman cabe Anda. Namun tidak semua petani mau mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli pelastik mulsa, mereka memilih untuk melakukan pemberihan secara manual.

2. Lakukan Pemupukan



Pemupukan sangat diperlukan untuk memberikan nutrisi pada tanaman cabe rawit, pemberian pupuk dapat menggunakan pupuk kimia maupun pupuk organik.

Penggunaan pupuk kimia akan memberikan kemudahan dan juga memberikan dampak kesuburan yang baik pada tanaman cabe Anda, namun Anda perlu biaya yang besar untuk membeli Pupuk Kimia dan tanaman Anda juga akan mengandung bahan kimia, tidak organik.

Tren yang berkembang saat ini adalah tanaman organik, yaitu tanaman yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses pembudidayaannya.

Untuk menghasilkan tanaman cabe yang organik, Anda pun diharuskan melakukan pemupukan dengan bahan organik. Pupuk organik dapat diperoleh dari kotoran ternak, selain harganya lebih murah, pupuk ini akan memberikan kesuburan yang alami pada tanaman cabe Anda.

Pemupukan kimia dapat dilakukan dengan mencairkan pupuk dan juga dapat dilakukan dengan menaburkan pupuk secara langsung. Berikut dosis dan jenis pupuk kimia yang dapat digunakan untuk perawatan cabe.

a. Pemupukan Cabe dengan Mencairkan Pupuk NPK

Cairkan pupuk NPK sebanyak 4 Kg dengan air sebanyak 250 Liter, siramkan pada pohon cabe yang berumur sekitar 10 hari tanam. Setiap pohon diberi sekitar 250 - 300 ml.

Pemupukan ini diulangi pada usia tanaman sekitar 20 hari setelah tanam.

b. Pemupukan Campuran Untuk Umur 1 Bulan ke atas

Cairkan beberapa jenis pupuk seperti NPK, TSP, KNO, MKP masing-masing 4 Kg dengan air sebanyak 300 liter.

Siramkan pada tanaman cabe dengan setiap pohon sekitar 300 ml.

Pemupukan serupa dapat dilakukan setiap kelipatan 1 bulan sekali.

Cabe Rawit, Sayuran, Cara merawat cabe rawit, cara membasmi hama pada tanaman cabe, cara pemupukan dan dosis pada budidaya cabe,


3. Topang Pohon Cabe dengan Anjir


Pohon cabe rawit rentan terhadap angin, kalau terkena angin batang cabe bisa ambruk atau lunglai.

Untuk mengantisispasi hal itu, sebaiknya gunakan tiang anjir untuk menopang batang cabe.

Anjir dapat dibuat dari bambu yang dibelah-belah, tinggi anjir disesuaikan dengan tinggi batang cabe.

Tancapkan anjir di dekat pokok batang cabe, lalu ikat dengan tali. Jangan mengingat terlalu kencang ya, dikhawatirkan akan membuat batang cabe rusak.

Pengikatan hanya untuk pohon dapat tertahan saat terjadi angin kencang. 

4. Penyiraman Jika Diperlukan


Penanaman cabe kadang tidak selamanya dilakukan pada musim penghujan, untuk mengantisipasi pohon cabe kekurangan air. Lakukan penyiraman secara teratur pada oagi dan sore hari.
Penyiraman juga dapat dipadukan dengan pemupukan cair, baik pupuk kimia maupun pupuk organik. Yaitu dengan melarutkan pupuk ke dalam air yang digunakan untuk menyiram
Sebaghai saran, sebaiknya pupuk organik yang dilarutkan, karena pemupukan kimia sudah dijelaskan pada langkah 2 di atas.

5. Pembasmian Hama

Yah..hama memang menjadi tantangan bagi seorang petani cabe.
Hama yang sering menyerang tanaman cabe diantaranya: Ulat, Tungau, Kutu daun, dan Lalat Buah.

Ulat

Ulat ini sering menyerang daun dan pucuk pohon cabe, ulat-ulat yang sering menyerang berwarna hijau dan dalam jumlah yang banyak.

Akibat yahg ditimbulkan dari serangan ulat ini adalah daun-daun akan habis menyisakan tangkai saja.

Untuk mengendalikan hama ulat ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan insectisida khusus ulat.
Jenis obat pembasmi banyak di toko-toko pertanian, Anda dapat memilih merk sesuai dengan keinginan Anda.

Tungau

Serangan tungau dapat menyebabkan daun keriting dan tergulung, bahkan pada beberapa kasus serangan tungau dapat menyebabkan rontoknya daun-daun cabe.

Jenis tungau yang sering menyerang adalah tungau merah dan tungau kuning.

Untuk membasmi tungau pada tanaman cabe dapat dilakukan dengan obat semprot khusus tungau, Anda juga bisa mendapatkan secara mudah di kios-kios pertanian dengan berbagai merk.

Kutu daun

Kutu daun bekerja dengan menyerap cairan yang terdapat pada daun dan bantang muda, serangan kutu daun dapat menyebabkan pertumbuhan yang lambat pada daun cabe rawit.

Tanda-tanda awal yang memperlihatkan bahwa kutu daun menyerang tanaman cabe Anda adalah dengan adanya semut merah yang berkumpul pada pohon cabe Anda.

Hal ini disebabkan karena kutu dan memberikan suply makanan ada semut0semut tersebut karena kutu daun menghasilkan zat gula dari hasil memakan cairan pada batang cabe.

Untuk mengendalikan hama kutu daun pada tanaman cabe rawit dapat dilakukan dengan penyemprotan insectisida.

Lalat Buah

Hama yang satu ini cukup unit, lalat buah merusak pohon cabe dengan cara menempatkan telur-telurnya apda batang cabe yang masih muda.

Telur ini akan menetas dan menghasilokan larva, larva ini yang akan menggerogoti batang dan buah Cabe Anda dan merusak tanaman.

Untuk membasmi Lalat Buah pada tanaman cabe rawit dapat dilakukan dengan menyemprotkan insectisida. Merk dan jenis dapat dilihat di kios-kios pertanian terdekat.


Anda sudah membaca 5 cara perawatan pada tanaman cabe rawit yang dapat membuat tanaman Anda tumbuh dan subur sehingga menghasilkan buah yang maksimal. Perawatan yang baik dan benar dapa membantu tanaman cabe Anda terhindar dari hama yang dapat merusak pohon cabai. Jika pohon Cabe Anda terserang hama enyakit, pelajari tanda-tandanya dan pelajari cara membasmi hama-hama tersebut agar kerusakan tidak meluas.